Penggemarnya Baik Hati

Oleh Herlambang Jaluardi.



Antara band dan penggemar bagaikan dua sisi mata uang karena hubungan keduanya saling menguntungkan. Keberadaan kelompok penggemar (fans club) bahkan berpengaruh terhadap pendapatan band.

Jaka Kandaga (25) dan Vidi Nurhadi Ranadipura (24) mewujudkan kecintaannya pada band cadas Koil dengan memproduseri album kompilasi Kami Percaya Kaupun Terbakar Juga. Album itu diisi oleh 12 band dari Bandung, Jakarta, Malang, dan Yogyakarta yang semuanya menyanyikan karya Koil dengan aransemen masing-masing.

"Tujuannya untuk menyalurkan kecintaan kami kepada band itu. Kami tidak mencari keuntungan sama sekali," kata Vidi yang pertama kali mencetuskan ide tersebut pada November 2008. Album yang dicetak hanya 100 keping itu dibagi-bagikan gratis lewat promosi yang dilakukan oleh toko buku dan CD Omuniuum.

Persekutuan Jaka dan Vidi yang bernama Bakar Kolektif ini mencari dana untuk mewujudkan impiannya itu dengan membuat dan menjual kaus Koil Killer Klub, nama kelompok penggemar Koil yang mati suri, sebanyak 100 potong. Hasil Rp 600.000 habis dipakai untuk menggandakan CD dan mencetak sampul.

CD tersebut sudah diperbanyak 100 keping lagi atas sokongan sebuah produsen kaus. CD-nya tetap gratis, tetapi untuk mendapatkannya harus membeli kaus bergambar sampul album itu seharga Rp 85.000 per potong.

"Hasil penjualan kaus untuk membiayai produksi tambahan CD itu. Kami memang enggak dapat laba apa-apa. Yang penting tujuan untuk mendokumentasikan kecintaan terhadap Koil sudah terpenuhi," kata Jaka yang mendengarkan Koil sejak 1998 itu.

disadur dari sini